Minggu, 09 September 2018

Rukyah Syariyyah



Rukyah syariyyah

Ruqyah syar'iyah merupakan suatu metode pengobatan yang didalamnya mengandung segala hal yang berasal dari Al Qur'an dan Sunnah Nabi. Dibacakan oleh Peruqyah menggunakan ayat-ayat suci Al Qur'an dan doa-doa Nabi yang bisa memberikan dampak kebaikan bagi mereka yang sakit, menderita gangguan Setan dan Jin, terjerat narkoba, dll.

Tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Qur'an dan dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berupa ruqyah merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna bagi penyakit hati dan fisik. Bagaimana mungkin penyakit itu mampu melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika firman firman itu turun kegunung maka ia akan memporakporandakan gunung-gunung.

 Oleh karena itu tidak ada satu penyakit hati maupun penyakit fisik melainkan ada penyembuhannya.

" Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuhan bagi penyakit-penyakit (yang berada) didalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. " (Q.S. Yunus : 57)

Persembahan dari :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941

Sabtu, 01 September 2018

Hikmah Rasul Pernah Disihir



Inilah Hikmah Rasulullah Pernah Disihir
==============================

Pernah mendengar kisah Rasulullah disihir oleh seseorang bernama Labid bin Al A'sham? Sihir tersebut sama sekali tidak berpengaruh dalam tugas dakwah Rasulullah dan penyampaian risalah kenabiannya, hanya saja Rasulullah dibuat seolah-olah merasa telah melakukan sesuatu padahal hal tersebut tidak dilakukannya.

“Seseorang dari Bani Zuraiq, yang bernama Labid bin Al-A’sham, menyihir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga beliau merasa melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Sampai pada suatu hari atau pada suatu malam ketika beliau berada di sisiku, beliau terus berdo’a dan berdo’a.

Kemudian beliau bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah memperkenankan do’aku tentang apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Ada dua orang yang mendatangiku, satu di antaranya duduk di dekat kepalaku dan yang satunya lagi berada di dekat kakiku.

Lalu salah seorang di antara keduanya berkata kepada temannya, ”Sakit apa orang ini?”

“Terkena sihir,” sahut temannya.

“Siapa yang telah menyihirnya?” tanya temannya lagi.

Temannya menjawab, “Labid bin al-A’sham.”

“Dengan apa?”

Dia menjawab, “Dengan sisir dan rontokan rambut ketika disisir, dan mayang kurma jantan.”

“Lalu dimana semuanya itu berada?” tanya temannya.

Dia menjawab, “Di sumur Dzarwan.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau. Setelah kembali, beliau berkata, “Wahai ‘Aisyah, seakan-akan airnya berwarna merah seperti perasan daun pacar, dan ujung dahan pohon kurma (yang berada di dekatnya) seakan-akan seperti kepala syaitan”.

Lalu ‘Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau meminta dikeluarkan?”

Beliau menjawab, “Allah telah menyembuhkanku, sehingga aku tidak ingin memberi pengaruh buruk kepada umat manusia dalam hal itu”. Kemudian beliau memerintahkan untuk menimbunnya, maka semuanya pun ditimbun dengan segera (HR. Bukhari dan Muslim).

Subhanallah, bahkan Rasulullah pun pernah disihir, bagaimana bisa terjadi? Apa sebenarnya hikmah dari peristiwa disihirnya Rasulullah tersebut?

1. Rasulullah adalah teladan yang sesungguhnya
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)

Lihatlah bagaimana cara Rasulullah dalam menghadapi sihir, beliau menyandarkan semuanya pada Allah semata, yakni dengan berdoa dan terus berdoa, bahkan Rasulullah tidak membalas sihir tersebut dengan dendam. Seperti inilah seharusnya kita mengikhlaskan hati ketika ada orang yang dengki dan bersekutu dengan jin untuk menyihir kita.

2. Rasulullah merasakan apa yang dirasakan oleh umatnya
Rasulullah bisa saja memilih hidup dengan bermandikan emas, namun beliau tidak melakukannya, beliau hidup dengan sederhana dan selalu dalam keadaan lapar. Maka, bagi orang-orang miskin yang senantiasa merasa lapar… ketahuilah bahwa baginda Nabi juga merasakan kelaparan kalian, bahkan mungkin beliau merasakan kelaparan yang benar-benar melilit perut, hingga ada begitu banyak batu yang diikatkan di perutnya sebagai penahan lapar.

Demikian juga, bagi yang pernah merasakan gangguan jin dan gangguan sihir, jangan pernah mempertanyakan “Kenapa kok saya disihir? Apa salah saya? Bukankah saya selalu shalat di masjid?”

Sadarlah bahkan Rasulullah yang merupakan manusia paling mulia saja pernah disihir dan tidak protes pada Allah, mengapa Engkau yang banyak dosa merasa sangat bersih hingga tak layak disihir atau diganggu jin? Istighfar dan bersabarlah. Sesungguhnya kita senantiasa harus meminta pertolongan Allah dengan sabar dan shalat.

3. Salah satu cara menghancurkan sihir adalah dengan mengetahui benda yang dipakai untuk sihir, dan menghancurkannya

Sebagaimana Rasulullah yang diberi petunjuk mengenai benda sihir tersebut, yang memiliki gangguan jin atau disihir pun bisa menghilangkan sihir tersebut dengan cara mengetahui tempat barang sihir itu disembunyikan, sekaligus menghancurkan benda itu. Minta petunjuk pada Allah, dimana barang sihir itu diletakkan, semoga Allah senantiasa membantu kita untuk selalu menyandarkan segala masalah pada-Nya.
Source sarehat.

Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941