Sihir merupakan salah satu masalah yang muncul dan terjadi di tengah masyarakat yang kental dengan klenik. Oleh karena itu adalah kewajiban para ulama untuk menjelaskan masalah sihir ini dan bila mana perlu memberikan pelatihan untuk menjaga diri sendiri dan keluarga. Situs ini dikelola Rumah Sehat Thera Afiat-Kelapa Gading dengan pengasuh H. Verri Jaya Priyana Info lebih lanjut : HP 08111 494599. STPT No: 001/2.60.0/31.72.06.1001/-1.779.3/2015.
Minggu, 28 Juli 2019
Aneka Jenis Sihir
PERHATIKAN
10 JENIS SIHIR, BESERTA CIRI-CIRI GANGGUAN
1. SIHIR TAFRIQ
Sihir Tafriq (Sihir Perceraian) misi utamanya adalah untuk mencerai-beraikan, menggagalkan atau menghancurkan harmonisasi sebuah hubungan sosial manusia, baik antara ayah dan ibu-bapaknya, akad bisnis-jual beli atau perniagaan, hingga menceraikan pasangan suami istri yang syah.
Ciri-ciri penderita sihir ini:
– Perubahan sikap yang drastis, dari suka jadi benci, anak membangkang sama ibu-bapaknya, membenci dan mencurigai semua orang yang menolongnya, pembatalan sepihak dalam akad jual beli.
– Terjadi perselisihan, pertikaian, pertengkaran dalam rumah tangga disebabkan hal kecil, suami-istri tidak betah dirumah, suasana rumah menjadi panas.
2. SIHIR MAHABBAH
Sihir Mahabbah (Sihir Cinta) adalah semua sihir yang berkaitan dengan masalah cinta, di jawa dikenal dengan Asihan atau Pelet, di Sulawesi dikenal sebagai sihir guna-guna. Sihir ini bekerja untuk memunculkan rasa cinta yang berlebihan terhadap korban sihirnya.
Semisal seorang istri yang ketakutan suaminya beristri lagi, atau agar suami/istri semakin cinta terhadap pasangannya, atau seorang laki-laki menyihir seorang wanita agar mencintai atau semakin mencintainya dan sebaliknya, hingga ia pergi ke dukun untuk menyihirnya atau melakukan sihir sendiri dengan ritual tertentu. Kadang-kadang pelaku sihir tidak tahu bahaya apa yang akan terjadi pada pasangannya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Rasa cinta/ketertarikan/kerinduan seksual yang menggebu-gebu dan tidak bisa ditahan ingin segera melihat, bertemu dan berhubungan seksual dengan sipenyihir.
– Rasa sakit berkepanjangan; seperti pusing, sakit di pundak, lambung, hingga alergi yang luarbiasa akut.
– Rasa benci kepada semua orang (lawan jenis) kecuali orang yang menyihirnya.
3. SIHIR KHUMUL
Sihir Khumul (sihir pengacau fikiran) ini bekerja mengacaukan fikiran (otak) manusia, dalam kondisi akut bisa menimbulkan kegilaan karena jin bersarang di otaknya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Minder total, senang menyendiri dan mengisolir diri, benci keramaian, banyak diam, linglung, galau, gundah, dan cemas berlebihan.
– Sakit dibagian kepala yang terus menerus dibagian kepala, biasanya selepas ashar.
4. SIHIR HAWATIF
Sihir Hawatif (sihir bisikan) ini merupakan salah satu penyebab penyakit kegilaan, jin-jin yang dikirim mengganggu pendengaran korban dengan membisikinya dengan sesuatu yang menakutkan atau suara-suara orang yang dikenalnya yang sebenarnya tidak ada.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Sering mimpi menyeramkan, mimpi seseorang memanggil-manggil namanya dan mimpi jatuh dari tempat tinggi.
– Mendengar suara-suara yang tidak terlihat bendanya yang seakan berbicara dengannya dalam kondisi sadar atau setengah sadar.
– Was-was berlebihan (terutama dalam berwudhu), ragu dan curiga berlebihan terhadap orang-orang yang sebelumnya teramat dicintainya.
– Mendengung ditelinga.
5. SIHIR JALB WAT-TAHYIJ
Sihir Jalb wat-Tahyij (sihir pengundang dan pengendali) ini adalah sihir jahat yang menyerang gadis-gadis muslimah, sihir ini mampu mengundang dan mengendalikan/menarik wanita untuk berjalan ke rumah dukun atau penyihirnya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Rasa panas di bagian vagina dan dada.
– Selalu terbayang wajah seseorang, memanggil-manggil namanya dengan penuh kerinduan dan adanya kekuatan yang mengendalikan/mengubah keinginannya untuk berjalan menuju rumahnya.
– Perubahan emosi yang drastis, membantah pada ayah atau ibu bahkan pada suami jika wanita tersebut sudah menikah.
– Dalam beberapa kasus yang ditemui; seorang gadis setiap pulang kerja mengajar pulang ke rumah dukun dan baru pulang kerumah jam 9 malam dengan kondisi badan memar-memar bekas siksaan. Kasus lain seorang ibu muda pergi menigngalkan suami dan dan anak kecilnya di jakarta, menuju rumah dukun dan tinggal disana dan dikembalikan setelah 3 bulan jadi mangsa.
– Menjadi liar (hypersex) jika tidak bertemu dengan si penyihir atau sipenyihir telah mati. Naudzubillah, kejahatan syaitan ini benar-benar ada.
6. SIHIR TA’THIIL AZ-ZAWWAAJ
Sihir ta’thiil az-zawwaaj (Sihir penghalang Jodoh) ini bekerja menghalangi jodoh baik dengan masuk kedalam tubuh muslimah ataupun mengintai dan mengubah pandangan setiap lelaki yang mendatangi untuk melamarnya.
Sihir ini merupakan penyebab banyaknya para wanita muslimah yang menikah di usia tua (diatas 30 sampai 35 atau lebih hingga 55 tahun). Sihir ini juga menjadi bagian terbesar dalam terjadinya perceraian di negeri ini. Karena jika wanita tersebut berhasil menikah, rumah tangganya dibuat tidak tentram.
Ciri-ciri korban sihir ini:
– Pusing atau migrain sepanjang waktu dan tidak dapat sembuh dengan obat.
– Melihat lelaki yang datang seperti buruk rupa dan perangainya.
– Sesak nafas, atau rasa sesak di dada dari ashar hingga malam.
– Gelisah saat tidur, insomnia, perih di rahim/lambung dan punggung bawah.
– Banyak berfikir negatif.
7. SIHIR MARIDH
Sihir Maridh (Sakit) ini bekerja menyakiti secara terus menerus di salah satu anggota tubuh, syaraf, lumpuh di salah satu organ tubuh dan tidak berfungsinya salah satu panca indra secara terus menerus atau menahun.
Biasanya jin yang dikirim masuk ke otak dan tinggal di pusat pendengaran, penglihatan atau saraf-syaraf sentral seperti kaki atau tangan yang menyebabkan buta, lumpuh, tuli, atau bisu baik permanen/terus menerus atau sewaktu-waktu.
8. SIHIR NADZIF
Sihir Nadzif (sihir Pendarahan) ini terjadi pada wanita. Cirinya ia sering mengalami pendarahan setelah darah haid yang rutin terhenti, kadang sampai satu bulan. Cara kerja jin ini sangat jahat, ia masuk kedalam tubuh dan berjalan melalui darah seperti yang di sabdakan Rasulullah Saw. Setelah jin mencapai rahim maka ia meloncat sehingga pembuluh darah pecah dan menimbulkan pendarahan.
Banyak kasus pendarahan dan keguguran berulang atau sakit saat haid yang berlebih yang sembuh dengan Ruqyah Syariyyah atau syaitan yang mengganggunya keluar saat diruqyah. Ini tidak heran karena Rasulullah saw pernah bersabda ketika ditanya Himmah binti Jahsy tentang Istihadoh (pendarahan); “Sesungguhnya istihadoh itu adalah goncangan diantara goncangan-goncangan syaitan”.
9. SIHIR RABTH
Sihir Rabth (sihir Ikatan) ini biasanya terjadi pada wanita. Sang istri tidak bisa digauli suaminya dengan berbagai alasan yang tidak dikehendaki sang istri, dalam kondisi parah kedua paha istri terkunci saat mau melakukan hubungan suami istri.
Sihir ini juga bisa bekerja pada sistem penerima rangsang di otak, hingga korbannya tidak menikmati hubungan suami istri atau merasa hambar selama bertahun-tahun. Sihir ini juga bisa bekerja dengan membuat wanita tiba-tiba haid saat mau berhunbungan suami istri.
10. SIHIR ‘ADAMUL INJAB
Sihir ‘Adamul Injab (Sihir Mandul) ini telah terjadi sejak masa Rasulullah Saw masih hidup dan mulai hijrah ke Madinah. Seperti dikisahkan Ibn Katsir rahimahullah, saat itu ummat muslim bergembira atas kelahiran Ibn Az Zubair dengan selamat setelah sebelumnya kaum yahudi mengancam akan menyihir kaum muhajirin agar mereka tidak memiliki keturunan, namun Allah membela hamba-hamba-Nya.
Jin suruhan tukang sihir biasanya bekerja memakan/merusak hormon pada laki-laki atau merusak janin di rahim wanita.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Keguguran berulang-ulang tanpa disebabkan penyakit medis.
– Sakit berkepanjangan disekitar rahim
– Tidak dapat keturunan setelah nikah bertahun-tahun padahal dokter menyatakan bahwa suami-istri subur.
– Terdapat tanda-tanda gangguan sihir dan jin pada istri.
Barakallaahu fiik
Semoga bermanfaat
Kiat Membentengi Keluarga dari Sihir
*KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR*
*Sekilas Tentang Hakikat Sihir*
Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya. [1]
Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ
“Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah” [Al Baqarah : 102].
Demikian juga firman Allah yang memerintahkan kita berlindung dari kejahatan sihir :
وَ مِنْ شَر ِّ النَّفَّاثاَتِ فْي العُقَدِ
“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul”. [Al Falaq : 4].
Seandainya sihir tidak memiliki pengaruh buruk, tentu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memerintahkan kita agar berlindung darinya.[2]
Sihir juga pernah menimpa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu ketika seorang Yahudi bernama Labid bin Al A’sham menyihir Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aisyah rahimahullah menceritakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلَا يَأْتِيهِنَّ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir, sehingga Beliau merasa seolah-olah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak melakukannya”.[3]
Berkaitan dengan hadits ini, Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan: “Sihir adalah salah satu jenis penyakit diantara penyakit-penyakit lainnya yang wajar menimpa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti halnya penyakit lain yang tidak diingkari. Dan sihir ini tidak menodai nubuwah Beliau. Adapun keadaan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu, seolah-olah membayangkan melakukan sesuatu, padahal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukannya. Hal itu tidak mengurangi kejujuran Beliau. Karena dalil dan ijma’ telah menegaskan tentang kema’shuman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sikap tidak jujur. Terpengaruh sihir perkara yang hanya mungkin terjadi pada diri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masalah duniawi yang bukan merupakan tujuan risalah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak diistimewakan lantaran masalah duniawi pula. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia biasa yang bisa tertimpa penyakit seperti halnya manusia. Maka bisa saja terjadi, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikhayalkan oleh perkara-perkara dunia yang tidak ada hakikatnya. Kemudian perkara itu (pada akhirnya) menjadi jelas sebagaimana yang terjadi pada diri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam”.[4]
Sihir memiliki bentuk beraneka ragam dan bertingkat-tingkat. Di antara contohnya adalah tiwalah (sihir yang dilakukan oleh seorang istri untuk mendapatkan cinta suaminya/pelet), namimah (adu domba), al ‘athfu (pengasihan), ash sharfu (menjauhkan hati) dan sebagainya. Sebagian besar sihir ini masuk ke dalam perbuatan kufur dan syirik, kecuali sihir dengan membubuhi racun atau obat-obatan serta namimah, maka ini tidak termasuk syirik.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan: “Sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi.
Pertama : Karena dalam sihir itu terdapat unsur meminta pelayanan dan ketergantungan dari setan serta pendekatan diri kepada mereka melalui sesuatu yang mereka sukai, agar setan-setan itu memberi pelayanan yang diinginkan.
Kedua : Karena di dalam sihir terdapat unsur pengakuan (bahwa si pelaku) mengetahui ilmu ghaib dan penyetaraan diri dengan Allah dalam ilmuNya, dan adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut. Ini adalah salah satu cabang dari kesyirikan dan kekufuran”.[5]
Hukum mempelajari dan melakukan sihir adalah haram dan kufur. Hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat [6]. Dan sihir merupakan perbuatan setan. Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُوا الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَاكَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِّنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. [Al Baqarah : 102]
*PETUNJUK NABI UNTUK MENANGKAL DAN MENGOBATI SIHIR*
Seperti telah dijelaskan oleh para ulama, sihir termasuk jenis penyakit yang bisa menimpa manusia dengan izin Allah Azza wa Jalla . Tidaklah Allah Azza wa Jalla menurunkan satu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat penawarnya. Dan seorang muslim dilarang berobat dengan sesuatu yang diharamkan Allah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :
مَا أنْزَلَ اللهُ دَاءً إلا أنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah akan menurunkan pula obat penawarnya”.[7]
Seorang muslim dilarang pergi ke dukun untuk mengobati sihir dengan sihir yang sejenis. Karena hukum mendatangi dukun dan mempercayai mereka adalah kufur. Apatah lagi sampai meminta mereka untuk melakukan sihir demi mengusir sihir yang menimpanya, ataupun untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan jodoh anak dan sanak saudaranya, atau hubungan suami istri dan keluarga, tentang barang yang hilang, percintaan, perselisihan dan sebagainya. Hal itu merupakan perkara ghaib dan hanya Allah Azza wa Jalla saja yang mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ أتَى كَاهِنًا أوْ سَاحِرًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian ia membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad”.[8]
Para dukun, paranormal, tukang sihir dan peramal itu hanya mengaku-ngaku mengetahui ilmu ghaib berdasarkan kabar yang dibawa setan yang mencuri dengar dari langit. Para dukun itu, tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan kecuali dengan cara berkhidmah, tunduk dan taat serta menyembah tentara iblis tersebut. Ini merupakan perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ {212} تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ { 222} يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ
“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada setiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta”. [Asy Syu’ara`: 221-223].
Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya kepada dugaan dan asumsi bahwa cara yang dilakukan para dukun itu sebagai pengobatan, misalnya tulisan-tulisan azimat, rajah-rajah, menuangkan cairan yang telah dibaca mantra-mantra syirik dan sebagainya. Semua itu adalah praktek perdukunan dan penipuan terhadap manusia. Barangsiapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap penolakannya, sungguh ia telah ikut tolong-menolong dalam perbuatan bathil dan kufur.[9]
*CARA PENCEGAHAN DARI SIHIR YANG DIAJARKAN RASULULLAH[10]*
1- Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala bentuknya. Allah Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ {99} إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَ لَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”. [An Nahl : 99-100].
Ketika Menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata : “Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membela orang-orang mu’min yang bertawakkal kepadaNya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun bagi setan untuk mencelakakan mereka”[11]. Dan ayat-ayat semisal ini banyak terdapat di dalam Al Quran.
2- Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang, serta bertaubat dari setiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu :
يَا غُلاَمُ ! إنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ ، احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ…
“Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…”[12]
Syaikh Nazhim Muhammad Sulthan menyatakan, makna sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (احْفَظِ اللهَ ) adalah jagalah perintah-perintahNya, larangan-laranganNya, hukum-hukumNya serta hak-hakNya. Caranya, dengan memenuhi apa-apa yang Allah dan RasulNya perintahkan berupa kewajiban-kewajiban, serta menjauhi segala perkara yang dilarang. Sedangkan makna (يَحْفَظْكَ ) ialah, barangsiapa yang menjaga perintah-perintahNya, mengerjakan setiap kewajiban dan menjauhi setiap laranganNya, niscaya Allah k akan menjaganya. Karena balasan suatu amalan, sejenis dengan amal itu sendiri. Penjagaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba meliputi penjagaan terhadap dirinya, anak, keluarga dan hartanya. Juga penjagaan terhadap agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang menyesatkan”.[13]
3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya matahari. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka”. [HR Bukhari Muslim].
4- Membersihkan rumah dari salib, patung-patung dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, seruling dan musik.
5. Memperbanyak membaca Al Quran dan manjadikannya sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah”.[14]
6- Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur, do’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan, do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar kamar mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah, serta dzikir-dzikir lainnya.
Ibnul Qayyim berkata,”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir Ilahi, doa-doa, dan ta’awwudzaat nabawiyah.” [15]
7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ
“Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu”. [16]
Dan yang lebih utama, jika kurma yang kita makan itu berasal dari kota Madinah (yakni di antara dua kampung di kota Madinah), sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim. Syaikh Abdul ’Aziz bin Baz berpendapat, seluruh jenis kurma Madinah memiliki sifat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Namun beliau juga berpendapat, bahwa perlindungan ini juga diharapkan bagi orang yang memakan tujuh butir kurma, selain kurma Madinah secara mutlak.[17]
*TERAPI PENGOBATAN SETELAH TERKENA SIHIR [18]*
*1. Metode pertama :*
Mengeluarkan dan menggagalkan sihir tersebut jika diketahui tempatnya dengan cara yang dibolehkan syariat. Ini merupakan metode paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir.[19]
*2. Metode kedua :*
Dengan membaca ruqyah-ruqyah yang disyariatkan. Para ulama telah bersepakat bolehnya menggunakan ruqyah sebagai pengobatan apabila memenuhi tiga syarat [20].
Pertama : Hendaknya ruqyah tersebut dengan menggunakan Kalamullah (ayat-ayat Al Quran), atau dengan Asmaul Husna atau dengan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla, atau dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua : Ruqyah tersebut dengan menggunakan bahasa Arab, atau dengan bahasa selain Arab yang difahami maknanya.
Ketiga : Hendaknya orang yang meruqyah dan yang diruqyah meyakini, bahwa ruqyah tersebut tidak mampu menyembuhkan dengan sendirinya, tetapi dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Karena ruqyah hanyalah salah satu sebab di antara sebab-sebab diperolehnya kesembuhan. Dan Allah-lah yang menyembuhkan.
Selain itu, ada hal sangat penting yang juga harus diperhatikan, bahwa ruqyah akan bekerja secara efektif bila orang yang sakit (terkena sihir) dan orang yang mengobati sama-sama memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah Azza wa Jalla, bertawakkal kepadaNya semata, bertakwa dan mentauhidkanNya, serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Al Quran adalah penyembuh bagi penyakit dan rahmat bagi orang-orang beriman. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka ruqyah tersebut tidak akan berefek kepada penyakitnya, karena ruqyah itu sendiri merupakan obat mujarab yang diajarkan oleh syari’at. Namun ibarat senjata, setajam apapun ia, jika berada di tangan orang yang tidak lihai menggunakannya, maka senjata itu tidak banyak manfaatnya.[21]
Dikatakan oleh Ibnu At Tiin: “Ruqyah dengan membaca mu’awwidzat atau dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan pengobatan rohani, (akan bekerja efektif) bila di baca oleh hambaNya yang shalih; kesembuhan pun akan diperoleh dengan izin Allah Azza wa Jalla “.
Diantara bentuk pengobatan yang termasuk metode kedua ini ialah sebagai berikut:
– Membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al Baqarah, surat Al Ikhlash, An Naas dan Al Falaq sebanyak tiga kali atau lebih dengan mengangkat tangan, tiupkan ke kedua tangan tersebut seusai membaca ayat-ayat tadi, kemudian usapkan ke bagian tubuh yang sakit dengan tangan kanan.[23]
– Membaca ta’awwudz (doa perlindungan diri) dan ruqyah-ruqyah untuk mengobati sihir, di antaranya sebagai berikut:[24]
a. أسْألُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ أنْ يَشْفِيَكَ
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik ‘Arsy yang agung agar menyembuhkanmu (dibaca sebanyak tujuh kali)”.[25]
b. Orang yang terkena sihir meletakkan tangannya pada bagian tubuh yang terasa sakit, kemudian membaca: (بِسْمِ الله) sebanyak tiga kali lalu membaca :
أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti”. [26]
c. Mengusap bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa :
اللهَُّمَ رَبَّ النّ َاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
“Ya Allah, Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitku dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.[27]
d. Membaca doa:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَ عِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahanNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku.
*3. Metode ketiga :*
Mengeluarkan sihir tersebut dengan melakukan pembekaman pada bagian tubuh yang terlihat bekas sihir, jika hal itu memang memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, maka ruqyah-ruqyah di atas telah mencukupi untuk mengobati sihir.
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan rahasia pembekaman di bagian yang terkena sihir ini. Bahwa sihir itu tersusun dari pengaruh ruh-ruh jahat dan adanya respon kekuatan alami yang lahir dari ruh jahat tersebut. Inilah jenis sihir yang paling kuat, terutama pada bagian tubuh yang menjadi pusat persemayaman sihir tadi. Maka pembekaman pada bagian tersebut merupakan metode pengobatan yang sangat efektif bila dilakukan sesuai dengan cara yang tepat.[29]
*4. Metode keempat :*
Dengan menggunakan obat-obatan alami sebagaimana disebutkan Al Qur’an dan As Sunnah, dengan disertai keyakinan penuh terhadap kebenaran firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkannya. Di antaranya dengan menggunakan madu, habbahtus sauda` (jinten hitam), air zam-zam, minyak zaitun dan obat-obatan lainnya yang dibenarkan syara’ sebagai obat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ
“Pengobatan itu ada dalam tiga hal. (Yaitu): berbekam, minum madu dan pengobatan dengan kay (besi panas). Sedangkan aku melarang umatku menggunakan pengobatan dengan kay”.[30
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ قُلْتُ وَمَا السَّامُ قَالَ الْمَوْتُ
“Sesungguhnya habbah sauda’ ini merupakan obat bagi segala jenis penyakit, kecuali as saam”. Aku (‘Aisyah) bertanya,”Apakah as saam itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Kematian.” [31]
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ماَءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya”. [32]
Dari Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُوا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوا بِهِ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Makanlah minyak zaitun dan minyakilah rambut kalian dengannya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi”.[33]
Demikianlah sekilas pembahasan tentang sihir berikut cara mencegah dan mengobatinya. Selayaknya bagi setiap pribadi muslim, terutama para pemimpin keluarga, untuk mengetahui hal ini dan mengajarkan kepada keluarganya. Agar anggota keluarga mampu membentengi diri dari kejahatan sihir. Selayaknya pula bagi pemimpin keluarga, untuk mengkondisikan keluarganya agar senantiasa taat kepada Allah Sang Pemelihara manusia. Membersihkan rumahnya serta menyingkirkan sejauh-jauhnya dari segala sarana yang mengundang kemaksiatan, seperti musik, majalah-majalah porno, gambar makhluk hidup dan sebagainya. Agar keluarganya mendapat curahan rahmat dan perlindungan dari Allah, terjauhkan dari gangguan iblis dan bala tentaranya. Wallahu waliyyut taufiiq. (Hanin Ummu Abdillah)
*Maroji' :*
1. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Zaadul Ma’ad, tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth, Mu’assasah Ar Risaalah, Cet. III, Th. 1421H/200M.
2. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yalihi Al ‘IlajBi Ar Ruqaa Min Al Kitab Wa As Sunnah.
3. Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baz, dan takhrij Ali bin Sinan, Darul Fikr, Th. 1412H/1992M.
4. Shahih Al Bukhari bersama Fathul Bari.
5. Shahih Muslim.
6. Sunan Abu Dawud.
7. Jami’ At Tirmidzi.
8. Sunan Ibnu Majah.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
____
Footnote
[1]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235.
[2]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235
[3]. HR Al Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Hal Yastakhriju As Sihr, hadits no. 3175 (mu’allaq), 3268, 5763, 5765, 5766, 6063, 6391, dan Muslim, kitab As Salam, Bab As Sihr, hadits no. 2189.
[4]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[5]. Al Qaulus Sadid, hlm. 93-94.
[6]. Lihat penjelasannya dalam Fathul Majid, Bab “Maa Ja`a fi As Sihr”.
[7]. HR Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Maa Anzalallahu Da’an Illa Anzala Lahu Syifa’an, hadits no. 5678.
[8]. Syaikh Ali bin Sinan berkata,”Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar (2067, Kasyful Astaar).” Al Mundziri berkata dalam At Targhiib (4/36): “Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid mauquf”. Sedangkan Al Hafizh berkata dalam Al Fath (10/216): ”Sanad hadits ini jayyid”. Lihat Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi dengan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 356.
[9]. Lihat penjelasannya dalam Risalah Fi Hukmi As Sihr Wal Kahanah, karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz.
[10]. Zaadul Ma’ad (4/ 114-117), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth; dan Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yaliihi Al ‘Ilaj Bi Ar Ruqa Min Al Kitab Wa As Sunnah, karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, hlm. 85-89.
[11]. Taisir Karimir Rahman (1/1142) dengan ringkas.
[12]. HR Tirmidzi kitab Shifatil Qiyamah, hadits no. 2516.
[13]. Qawaid Wa Fawaid Min Al Arba’in An Nawawiyah, hlm.170-171 dengan ringkas.
[14]. HR Muslim, kitab Shalatil Musafirina Wa Qasriha, Bab Istihbabi Shalatin Nafilati Fi Baitihi Wa Jawaziha Fil Masjid, hadits no. 780.
[15]. Zaadul Ma’ad (4/116), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[16]. HR Bukhari, hadits no. 5445, 5768, 5769, 5779; dan Muslim, hadits no.2047.
[17]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 89.
[18]. Ibid, hlm. 90-104.
[19]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.
[20]. Fathul Baari (10/195).
[21]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 80-82 dengan ringkas.
[22]. Fathul Baari (10/196).
[23]. HR Bukhari, 5735) -Fathul Baari (9/62) dan (10/208); Muslim, hadits no.2192.
[24]. Lihat secara lebih detail dalam Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 92-101.
[25]. HR Abu Dawud, hadits no. 3106 dan At Tirmidzi, hadits no. 2083.
[26]. HR Muslim, no.2202 (67).
[27]. HR Al Bukhari, no. 5743, 5744, 5750 dan Muslim, no. 2191 (46-49).
[28]. HR Abu Dawud, hadits no. 3893 dan At Tirmidzi, no. 3528
[29]. Zaadul Ma’ad (4/115).
[30]. HR Bukhari, hadits no.5680 dan 5681- Al Fath (10/137).
[31]. HR Bukhari, hadits no. 5687 dan 5688; Muslim, hadits no. 2215.
[32]. HR Ibnu Majah, hadits no. 3062.
[33]. HR At Tirmidzi, hadits no. 1851 dan Ibnu Majah.
Dari wall irwan mn
Sabtu, 06 Juli 2019
Disantet Kakak Sendiri
saya di santet kakak saya sendiri
Oleh muhammad hafidz
Awal saya sakit setelah pulang dari gunung pangrango , dari sana saya kedukun kemudian sembuh, tapi tidak lama saya sakit lagi, kmudian saya kedukun lagi ternyata tidak hanya dari pangrango, dukun itu berkata saya di santet kakak saya sendiri , saya tidak percaya perkataan dukun itu saya datang ke ustadz dukun lainnya ternyata para ustadz dukun itu bilang saya di santet kakak saya , akhirnya saya coba silahturahim ketempat kakak saya setelah salaman dengan kakak saya , sakit di tubuh saya hilang, tapi kenapa sekarang sakit lagi ya , apakah saya di santet lagi oleh kakak saya? Itulah penuturan seorang pasien yang bingung apa yang terjadi dengan dirinya.
Adapun yang sering beliau rasakan adalah :
Sakit kepala
mual2
Ctscan ga da apa2
Fungsi ginjal berkurang
jantung
Pundak berat
Kuping berdenging
Sering marah2
Setelah mendengarkan cerita beliau kami harus meluruskan berita sesat yang di berikan oleh para ustadz dukun tersebut
yang pertama yang terjadi dengan beliau adalah gangguan jin ketika beliau dari pangrango, selanjutnya kami jelaskan bahwa dia hanya terkena ain dari kakak nya jadi bukan di santet , Selanjutnya ada jin keturunan krn beliau punya pusaka turun temurun dari orang tuanya yang hendak di turunkan kepada beliau, setelah itu sakit yang saat ini di derita beliau adalah karena dukun2 setan itu dan amalan2 yang di berikan dukun itu krn beliau saat ini sudah sering ngeblank dan ini adalah efek dari jin2 amalan yang di berikan para dukun itu , jadi dia bukan di obati dukun tapi di buat sakit bulak balik agar jadi sumber pendapatan dukun2 itu , alasan yang di pakai dukun adalah kakaknya yang santet dia , agar dia bisa di fitnah oleh dukun2 tersebut , selain bisa dapatkan uang orang itu maka dukun bisa menghancurkan keluarganya dia. Inilah karakter asli dukun2
Setelah semua kami jelaskan , alhamdulillah beliau memahami bahwasannya selama ini hal itulah yang membuat beliau sakit , dan beliau sadar bahwa hanya kembali kepada Allah lah jalan keluar nya
Proses ruqyah pun di mulai , kami meminta beliau mentaubati dosa2 syirik nya kedukun , baru saja istighfar taubat dari kesyirikannya beliau langsung muntah2 hebat, setelah muntah selesai kami minta beliau mentaubati penjanjian dengan bangsa jin yaitu dari amalan2 beliau yang tidak syar’i dan memutuskan perjanjian dengan leluhurnya , seketika itu beliau kembali muntah2 hebat , setelah itu beliau merasakan dirinya ringan dan berkata sakit di dirinya hilang kuping yang tadinya terus berdengingpun sudah hilang dengan izin Allah ta’ala
Setelah ruqyah kami nasihati beliau , cukupkanlah diri hanya kepada Allah ta’ala, lihat bertapa mudahnya Allah ta’ala menghilang sakit dalam diri nya , ingat jika sakit maka carilah Allah ta’ala dengan memperbanyak ibadah dan menjalani sunnah2 , maka insyaa Allah gangguan akan hilang dan tidak akan kembali lagi.
Sepuluh Jenis Sihir
PERHATIKAN
10 JENIS SIHIR, BESERTA CIRI-CIRI GANGGUAN
1. SIHIR TAFRIQ
Sihir Tafriq (Sihir Perceraian) misi utamanya adalah untuk mencerai-beraikan, menggagalkan atau menghancurkan harmonisasi sebuah hubungan sosial manusia, baik antara ayah dan ibu-bapaknya, akad bisnis-jual beli atau perniagaan, hingga menceraikan pasangan suami istri yang syah.
Ciri-ciri penderita sihir ini:
– Perubahan sikap yang drastis, dari suka jadi benci, anak membangkang sama ibu-bapaknya, membenci dan mencurigai semua orang yang menolongnya, pembatalan sepihak dalam akad jual beli.
– Terjadi perselisihan, pertikaian, pertengkaran dalam rumah tangga disebabkan hal kecil, suami-istri tidak betah dirumah, suasana rumah menjadi panas.
2. SIHIR MAHABBAH
Sihir Mahabbah (Sihir Cinta) adalah semua sihir yang berkaitan dengan masalah cinta, di jawa dikenal dengan Asihan atau Pelet, di Sulawesi dikenal sebagai sihir guna-guna. Sihir ini bekerja untuk memunculkan rasa cinta yang berlebihan terhadap korban sihirnya.
Semisal seorang istri yang ketakutan suaminya beristri lagi, atau agar suami/istri semakin cinta terhadap pasangannya, atau seorang laki-laki menyihir seorang wanita agar mencintai atau semakin mencintainya dan sebaliknya, hingga ia pergi ke dukun untuk menyihirnya atau melakukan sihir sendiri dengan ritual tertentu. Kadang-kadang pelaku sihir tidak tahu bahaya apa yang akan terjadi pada pasangannya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Rasa cinta/ketertarikan/kerinduan seksual yang menggebu-gebu dan tidak bisa ditahan ingin segera melihat, bertemu dan berhubungan seksual dengan sipenyihir.
– Rasa sakit berkepanjangan; seperti pusing, sakit di pundak, lambung, hingga alergi yang luarbiasa akut.
– Rasa benci kepada semua orang (lawan jenis) kecuali orang yang menyihirnya.
3. SIHIR KHUMUL
Sihir Khumul (sihir pengacau fikiran) ini bekerja mengacaukan fikiran (otak) manusia, dalam kondisi akut bisa menimbulkan kegilaan karena jin bersarang di otaknya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Minder total, senang menyendiri dan mengisolir diri, benci keramaian, banyak diam, linglung, galau, gundah, dan cemas berlebihan.
– Sakit dibagian kepala yang terus menerus dibagian kepala, biasanya selepas ashar.
4. SIHIR HAWATIF
Sihir Hawatif (sihir bisikan) ini merupakan salah satu penyebab penyakit kegilaan, jin-jin yang dikirim mengganggu pendengaran korban dengan membisikinya dengan sesuatu yang menakutkan atau suara-suara orang yang dikenalnya yang sebenarnya tidak ada.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Sering mimpi menyeramkan, mimpi seseorang memanggil-manggil namanya dan mimpi jatuh dari tempat tinggi.
– Mendengar suara-suara yang tidak terlihat bendanya yang seakan berbicara dengannya dalam kondisi sadar atau setengah sadar.
– Was-was berlebihan (terutama dalam berwudhu), ragu dan curiga berlebihan terhadap orang-orang yang sebelumnya teramat dicintainya.
– Mendengung ditelinga.
5. SIHIR JALB WAT-TAHYIJ
Sihir Jalb wat-Tahyij (sihir pengundang dan pengendali) ini adalah sihir jahat yang menyerang gadis-gadis muslimah, sihir ini mampu mengundang dan mengendalikan/menarik wanita untuk berjalan ke rumah dukun atau penyihirnya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Rasa panas di bagian vagina dan dada.
– Selalu terbayang wajah seseorang, memanggil-manggil namanya dengan penuh kerinduan dan adanya kekuatan yang mengendalikan/mengubah keinginannya untuk berjalan menuju rumahnya.
– Perubahan emosi yang drastis, membantah pada ayah atau ibu bahkan pada suami jika wanita tersebut sudah menikah.
– Dalam beberapa kasus yang ditemui; seorang gadis setiap pulang kerja mengajar pulang ke rumah dukun dan baru pulang kerumah jam 9 malam dengan kondisi badan memar-memar bekas siksaan. Kasus lain seorang ibu muda pergi menigngalkan suami dan dan anak kecilnya di jakarta, menuju rumah dukun dan tinggal disana dan dikembalikan setelah 3 bulan jadi mangsa.
– Menjadi liar (hypersex) jika tidak bertemu dengan si penyihir atau sipenyihir telah mati. Naudzubillah, kejahatan syaitan ini benar-benar ada.
6. SIHIR TA’THIIL AZ-ZAWWAAJ
Sihir ta’thiil az-zawwaaj (Sihir penghalang Jodoh) ini bekerja menghalangi jodoh baik dengan masuk kedalam tubuh muslimah ataupun mengintai dan mengubah pandangan setiap lelaki yang mendatangi untuk melamarnya.
Sihir ini merupakan penyebab banyaknya para wanita muslimah yang menikah di usia tua (diatas 30 sampai 35 atau lebih hingga 55 tahun). Sihir ini juga menjadi bagian terbesar dalam terjadinya perceraian di negeri ini. Karena jika wanita tersebut berhasil menikah, rumah tangganya dibuat tidak tentram.
Ciri-ciri korban sihir ini:
– Pusing atau migrain sepanjang waktu dan tidak dapat sembuh dengan obat.
– Melihat lelaki yang datang seperti buruk rupa dan perangainya.
– Sesak nafas, atau rasa sesak di dada dari ashar hingga malam.
– Gelisah saat tidur, insomnia, perih di rahim/lambung dan punggung bawah.
– Banyak berfikir negatif.
7. SIHIR MARIDH
Sihir Maridh (Sakit) ini bekerja menyakiti secara terus menerus di salah satu anggota tubuh, syaraf, lumpuh di salah satu organ tubuh dan tidak berfungsinya salah satu panca indra secara terus menerus atau menahun.
Biasanya jin yang dikirim masuk ke otak dan tinggal di pusat pendengaran, penglihatan atau saraf-syaraf sentral seperti kaki atau tangan yang menyebabkan buta, lumpuh, tuli, atau bisu baik permanen/terus menerus atau sewaktu-waktu.
8. SIHIR NADZIF
Sihir Nadzif (sihir Pendarahan) ini terjadi pada wanita. Cirinya ia sering mengalami pendarahan setelah darah haid yang rutin terhenti, kadang sampai satu bulan. Cara kerja jin ini sangat jahat, ia masuk kedalam tubuh dan berjalan melalui darah seperti yang di sabdakan Rasulullah Saw. Setelah jin mencapai rahim maka ia meloncat sehingga pembuluh darah pecah dan menimbulkan pendarahan.
Banyak kasus pendarahan dan keguguran berulang atau sakit saat haid yang berlebih yang sembuh dengan Ruqyah Syariyyah atau syaitan yang mengganggunya keluar saat diruqyah. Ini tidak heran karena Rasulullah saw pernah bersabda ketika ditanya Himmah binti Jahsy tentang Istihadoh (pendarahan); “Sesungguhnya istihadoh itu adalah goncangan diantara goncangan-goncangan syaitan”.
9. SIHIR RABTH
Sihir Rabth (sihir Ikatan) ini biasanya terjadi pada wanita. Sang istri tidak bisa digauli suaminya dengan berbagai alasan yang tidak dikehendaki sang istri, dalam kondisi parah kedua paha istri terkunci saat mau melakukan hubungan suami istri.
Sihir ini juga bisa bekerja pada sistem penerima rangsang di otak, hingga korbannya tidak menikmati hubungan suami istri atau merasa hambar selama bertahun-tahun. Sihir ini juga bisa bekerja dengan membuat wanita tiba-tiba haid saat mau berhunbungan suami istri.
10. SIHIR ‘ADAMUL INJAB
Sihir ‘Adamul Injab (Sihir Mandul) ini telah terjadi sejak masa Rasulullah Saw masih hidup dan mulai hijrah ke Madinah. Seperti dikisahkan Ibn Katsir rahimahullah, saat itu ummat muslim bergembira atas kelahiran Ibn Az Zubair dengan selamat setelah sebelumnya kaum yahudi mengancam akan menyihir kaum muhajirin agar mereka tidak memiliki keturunan, namun Allah membela hamba-hamba-Nya.
Jin suruhan tukang sihir biasanya bekerja memakan/merusak hormon pada laki-laki atau merusak janin di rahim wanita.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
– Keguguran berulang-ulang tanpa disebabkan penyakit medis.
– Sakit berkepanjangan disekitar rahim
– Tidak dapat keturunan setelah nikah bertahun-tahun padahal dokter menyatakan bahwa suami-istri subur.
– Terdapat tanda-tanda gangguan sihir dan jin pada istri.
Barakallaahu fiik
Semoga bermanfaat
Rumah Sehat Thera Afiat
Verri JP MA
Wa 08111494599
087883171247
Langganan:
Postingan (Atom)