Ketindihan
Setiap orang pasti pernah mengalami fenomena
"ketindihan" satu atau dua kali dalam hidupnya. Ketika ini terjadi,
kita akan merasa tidak bisa bergerak, berteriak, apalagi terbangun. Panik pun
menyerang karena seolah akan mati.
Biasanya orang menghubungkan fenomena "ketindihan"
dengan sesuatu yang mistis atau adanya makhluk halus. Padahal, penyebabnya
tidak berhubungan sama sekali dengan sesuatu yang mistis.
Dalam bahasa medis, "ketindihan" atau
"dierep-erep", disebut dengan sleep paralysis atau lumpuh saat tidur.
"Penyebabnya sebenarnya akibat kita kurang tidur secara
ekstrem," kata dr Andreas Prasadja, RPSGT, spesialis tidur.
Ia menjelaskan, tahapan tidur yang normal terdiri dari tidur
ringan, sedang, dalam, dan tidur mimpi. Tahapan tidur mimpi (REM) ini adalah
yang terpenting bagi otak manusia.
"Kalau kurang tidur, misalnya 2-3 hari begadang, maka
malam berikutnya kita akan tidur panjang. Ini adalah mekanisme tubuh untuk
memenuhi kebutuhan tidur. Istilahnya adalah REM rebound," paparnya.
Nah, ketika kurang tidur secara ekstrem, kita bisa saja
langsung masuk ke tahap tidur mimpi. Dalam tahapan tidur ini, otot-otot berada
dalam kondisi yang sangat lemah. Ini adalah mekanisme alami supaya badan kita
tidak bergerak-gerak mengikuti mimpi.
"Kalau ekstrem sekali kurang tidurnya, akan terjadi
tumpang tindih gelombang otak terjaga dan mimpi. Jadi, setengah sadar dan
setengah mimpi. Karena setengah sadar, biasanya akan terjadi halusinasi,"
katanya.
Jenis halusinasinya berbeda-beda sesuai dengan budaya.
Namun, menurut Andreas, hampir semuanya melihat sosok lain di kamar.
"Kalau masyarakat kita biasanya melihat sosok hitam atau hantu, tetapi
kalau di budaya Barat ada yang melihat alien, dan sebagainya," katanya.
Hal khas lainnya adalah "ketindihan". Saat kita
setengah tidur dan setengah mimpi, otak sebenarnya sudah keluar dari fase REM,
tetapi tubuh masih seperti lumpuh.
Kita tidak bisa menggerakkan tubuh, bahkan untuk sekadar
berteriak. Kondisi ini tentu menimbulkan rasa panik. Ditambah lagi, kita
berhalusinasi melihat sosok lain di kamar tidur, yang kita kira sebagai hantu.
Lengkapnya pls klick : http://penakwilmimpi.blogspot.com/2015/04/ketindihan-rep-rep.html
Meski demikian, lumpuh saat tidur tidak membahayakan nyawa.
"Kalau hanya terjadi sekali-sekali, luangkan waktu yang cukup untuk
tidur," kata Andreas.
Namun, jika lumpuh saat tidur sering dialami, ia menyarankan
agar kita memeriksakan diri ke dokter. "Ini bisa menandakan kurang tidur
parah. Padahal, fase tidur REM itu sangat penting manfaatnya untuk otak, baik
untuk kecerdasan, mental, maupun emosional," ujarnya.
Selain fakta ilmiah di atas, mimpi ketindihan (direp-rep) juga dipercaya karena gangguan mahluk halus, dan solusinya adalah di ruqyah syar'iyyah,
Untuk
informasi Terapi Mimpi dan Rukyah Syar’iyyah Mandiri
hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar