Jumat, 12 Juni 2015

Hidup Setelah Mati Menurut Penelitian Ilmiah

Hidup Setelah Mati Menurut Penelitian Ilmiah

Sejak zaman dulu kematian merupakan sebuah misteri bagi dunia medis. Berbaga macam jurnal dan penelitian medis terus diupayakan untuk mengungkap rahasia dibalik sakratul maut. Sakaratul maut dianggap sebagai halusinasi oleh orang yang akan meninggal di dalam jurnal dan penelitian tersebut.

Tetapi belakangan ini, Berthold Ackermann, seorang ilmuwan dari Jerman berhasil mengungkapkan pengalaman proses menjelang kematian tersebut adalah nyata, dan menjadi bukti adanya akhirat dan sebagai bentuk dualism antara tubuh dan pikiran. Ackermann dengan tim psikolog yang dipimpinnya dari Technische Universtät di Berlin membuktikan melalui eksperimen secara klinis, adanya bentuk-bentuk kehidupan setelah kematian.

Pembuktian tersebut berdasarkan kesimpulan dari penelitan tipe baru tentang pengalaman mendekati kematian yang diawasi secara medis. Secara klinis, pasien “dimatikan” selama hampir 20 menit sebelum dihidupkan kembali di dalam penelitian yang menggunakan metode mutakhir tersebut.

Sebanyak 944 sukarelawan telah mengikuti prosedur penelitian yang kontroversial ini selama 4 tahun terakhir. Dibutuhkan campuran rumit obat-obatan termasuk epinefrin dan dimethyltryptamine, dalam proses mematikan dan menghidupkan kembali pasien, untuk mengetahui pengalaman mendekati kematian. Campuran obat-obatan rumit itu membuat tubuh bertahan saat mati dan membuat proses penghidupan kembali tanpa merusak tubuh.


Alat canggih yang bernama AutoPulse digunakan dalam proses tersebut, telah digunakan selama beberapa tahun terakhir untuk menghidupkan kembali orang mati antara 40 – 60 menit sebelumnya. Selama proses sakratul maut, mati dan hidup kembali, tim memonitor dan menyusun testimony dari para pasien. Meskipun bervariasi, pasien memiliki ingatan yang hampir serupa satu sama lain, ketika mereka berada dalam tiga keadaan tersebut.

Para pasien menyatakan bahwa mereka terpisah dari tubuhnya, kemudian ada perasaan melayang dan tenang, nyaman dan penuh kehangatan. Mereka juga merasa terputus dari dunia nyata dan melihat cahaya yang sangat terang.

Pasien-pasien yang ikut serta secara sukarela memiliki berbagai macam latar belakang agama, mulai dari Kristen, Islam, Yahudi, Hindu dan ateis.
Ackermann dan timnya sadar bahwa penemuan mereka membuat banyak orang terkejut, termasuk kalangan-kalangan agamis yang selama ini menggambarkan sakratul maut, dan kematian yang ternyata berbeda dari apa yang digambarkan para pasien. Kalau menurut anda bagimana? (HelloPet)


Untuk info rukyah dan Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar