Sihir merupakan salah satu masalah yang muncul dan terjadi di tengah masyarakat yang kental dengan klenik. Oleh karena itu adalah kewajiban para ulama untuk menjelaskan masalah sihir ini dan bila mana perlu memberikan pelatihan untuk menjaga diri sendiri dan keluarga. Situs ini dikelola Rumah Sehat Thera Afiat-Kelapa Gading dengan pengasuh H. Verri Jaya Priyana Info lebih lanjut : HP 08111 494599. STPT No: 001/2.60.0/31.72.06.1001/-1.779.3/2015.
Senin, 29 April 2019
Godaan Ibu Rumah Tangga
Sebuah narasi percakapan Iblis kepada anak buahnya :
"Jika kau ingin merusak sebuah keluarga, rusaklah dulu ibunya!!"
Beri ia perasaan akan rasa lelah bertubi yang membuatnya merasa lemah dan habis energi.
Jika ia sudah merasa lelah, ambil rasa syukurnya.
Biarkan ia merasa bahwa hidupnya habis untuk mengurus keluarga dan buatlah ia tidak memiliki apapun, selain lelah yang didapatnya.
Setelah kau ambil rasa syukurnya, buatlah ia menjadi orang yang tidak percaya diri.
Sibukkan pandangan matanya untuk melihat kebahagiaan orang lain dan buatlah ia lupa akan kebaikan yang ia miliki.
Buatlah ia merasa minder dan merasa tidak berharga.
Jika itu sudah terjadi, ambilah juga sabarnya.
Gaduhkan hatinya agar ia merasa ada banyak hal yang berantakan dalam rumahnya, buatlah ia merasa betapa banyak masalah yang ditimbulkan dari anaknya, dari suaminya.
Goda lisannya untuk berkata kasar, hingga nanti anak-anak mencontohnya dan tak menghargainya lagi, lalu bertambahlah kemarahan demi kemarahan, hilanglah aura surga dalam rumah.
Dan kau akan menemukan perlahan, rumah itu rusak…dari pintu seorang IBU.
Sekali lagi, makhluk penting itu bernama Ibu.
Lelah yang tidak selesai menjadi tempat masuknya setan.
Ia mengambil bahagiamu, mengambil sabar dan syukurmu wahai ibu.
Jangan biarkan setan mengambil itu, Jika kau lelah, rehatlah. Jika kau lelah, berbagilah.
Sungguh tak ada satupun yang akan membiarkanmu merasa sakit sendiri, jika kau pandai menghargai dirimu.
Ringankan tugasmu bu, jangan menekan dirimu terlalu keras. Sesekali tak masalah rumahmu kotor
tak masalah betapa banyaknya pekerjaan yang belum kau tuntaskan.
Jangan terjebak dalam waktumu bu, sungguh tugas muliamu jauh lebih penting dari sekedar rutinitas yang kau lakukan setiap harinya.
Rehatlah...
Jika pun tak mungkin kau tempuh jarak puluhan kilo untuk segarkan diri.
Sekedar menepi, menepilah...
Beri waktu untuk dirimu sendiri.
Sekedar melihat betapa banyak kebaikan yang kau punya, betapa manisnya keceriaan anak-anakmu, betapa bertanggungjawabnya suamimu.
Rasakan pelukannya, ada cinta dan ketulusanmu dalam tegap badannya.
Kau berharga ibu, jangan pernah lupakan itu.
Tapi saat mendengar masalah orang lain, kita semakin sadar bahwa perspektif kita menentukan cara pandang kita terhadap masalah.
Jika kita melihat peran ini sebagai beban, maka kita hanya akan sampai pada titik lelah.
Jika kita memandang diri hanya sebatas pelaku rutinitas, kita tidak akan menemukan intinya.
Reward yourself Mom,
sungguh peranmu jauh lebih besar dari semua keluhanmu.
Jangan biarkan setan merusak bahagia dengan mengambil rasa SABAR dan SYUKURMU.
Karena dari bahagiamu, tercipta ketahanan sebuah keluarga.
Selamat sore
Abi Faqih Elwastafi
Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp. 08111494599
087883171247
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar